Beritakota.id, Jakarta – Tren bisnis cloud kitchen atau restoran tanpa fasilitas dine-in kian berkembang pesat di Indonesia. Berdasarkan data dari Statista, potensi pertumbuhan pasar global untuk cloud kitchen diperkirakan mencapai 178 miliar dolar AS pada 2032, meningkat sebesar 203% sejak konsep bisnis ini mulai dikenal secara luas pada 2022.
Di Indonesia, salah satu pionir operator cloud kitchen yang turut berkontribusi dalam tren ini adalah SAGALA Group.
Berdiri sejak 2020 di Bandung, Jawa Barat, SAGALA Group telah berhasil menunjukkan perkembangan yang signifikan. Berkat inovasi yang berkelanjutan, perusahaan ini terus berkembang dengan visi menghadirkan layanan food & beverage (F&B) yang relevan bagi konsumen modern.
Mengadopsi strategi multi-brand, SAGALA Group kini telah memiliki sepuluh merek F&B yang masing-masing menawarkan cita rasa dan keunikan tersendiri.
Beberapa merek unggulan yang dimiliki SAGALA Group termasuk Ayam Bang Dava, Bronson Wings, dan Kopi Adu Rayu, yang telah menjadi nama familiar di kalangan konsumen.
Baca Juga: Dari Reporter Gosip, Farida Achmad Sukses di Usaha WO Hingga Geluti Bisnis Venue dan F&B
“Kami melihat minat konsumen terhadap olahan ayam yang semakin beragam. Hal ini menginspirasi kami untuk menghadirkan berbagai merek F&B yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen dengan selera yang berbeda-beda,” ujar Astrid, Head of Marketing SAGALA Group, dalam pernyataannya pada Kamis (26/9/2024) di Bandung.
Dalam kurun waktu empat tahun, SAGALA Group telah berhasil membuka 41 gerai yang tersebar di 11 kota besar, termasuk Jakarta, Bandung, Bekasi, dan Tangerang.
Ekspansi ini sejalan dengan tujuan perusahaan untuk lebih dekat dengan konsumen, sekaligus mempermudah akses terhadap makanan berkualitas yang bisa dipesan dengan cepat dan mudah melalui layanan online.
Tidak hanya berkembang dari sisi operasional, layanan yang ditawarkan SAGALA Group juga mendapatkan tanggapan positif dari konsumen. Tercatat lebih dari 3,5 juta paket makanan terjual setiap tahunnya, sebuah pencapaian yang menjadi bukti tingginya permintaan terhadap produk SAGALA Group.
Salah satu kunci sukses SAGALA Group adalah penerapan strategi multi-brand yang memungkinkan pelanggan untuk memilih berbagai menu dari beberapa merek sekaligus.
Menurut Astrid, “Strategi ini juga memungkinkan kami memberikan value for money yang lebih bagi konsumen, terutama dengan kehadiran berbagai promo menarik yang kami tawarkan secara berkala,” ujarnya.
Dari sisi operasional, konsep multi-brand ini juga memberi keuntungan efisiensi yang signifikan. “Dengan standarisasi yang baik, semua menu dari berbagai merek dapat diolah di satu dapur yang sama. Hal ini memungkinkan efisiensi dalam produksi dan distribusi, sekaligus menjaga kualitas cita rasa makanan,” jelas Astrid.
Di tengah persaingan bisnis cloud kitchen yang semakin ketat, SAGALA Group optimis dapat terus bertahan dan berkembang.
“Kami melihat persaingan sebagai kesempatan untuk terus memahami minat konsumen yang terus berubah. Melalui riset pasar yang mendalam, kami berupaya menghadirkan inovasi terbaru dalam produk makanan berkualitas, serta memberikan kemudahan pemesanan dan harga yang bersahabat bagi konsumen,” tambah Astrid.
Kesuksesan SAGALA Group tidak terlepas dari sejumlah penghargaan bergengsi yang telah diraihnya. Di antaranya adalah Shopee Top Merchant tingkat nasional, serta peringkat Top 1 Non-Multi National F&B Group di Bandung.
Merek unggulan mereka, Ayam Bang Dava, juga berhasil masuk dalam peringkat Top 3 Grabfood Jawa Barat. Semua pencapaian ini menunjukkan komitmen SAGALA Group untuk selalu memberikan yang terbaik bagi konsumen dan terus menjadi yang terdepan dalam industri F&B.
Dengan langkah-langkah strategis yang terus dikembangkan dan inovasi yang berkelanjutan, SAGALA Group siap memperluas jangkauan bisnisnya, menghadirkan lebih banyak pilihan kuliner berkualitas, serta berkontribusi dalam membentuk masa depan industri cloud kitchen di Indonesia.