Beritakota.id, Jakarta – Kementerian Perhubungan bakal menjadikan proyek Stasiun Terpadu di DKI Jakarta sebagai percontohan untuk kota-kota lainnya. Ke depan kota-kota besar seperti Surabaya dan Medan akan didorong untuk menerapkan proyek serupa.
“Ini suatu kebijakan yang akan jadi contoh dan keniscayaan, kami harapkan konsep ini tidak hanya di Jakarta. Kota-kota besar seperti medan Surabaya juga akan kami laksanakan,” kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di Stasiun LRT Sudirman, Jakarta Pusat, kemarin.
Budi mengaku terkesan dengan kondisi empat stasiun terpadu yakni Stasiun Tanah Abang, Stasiun Juanda, Stasiun Sudirman dan Stasiun Pasar Senen yang dikembangkan atas kerjasama BUMN da Pemprov DKI Jakarta.
Stasiun Tanah Abang, misalnya, telah banyak berbenah dan menjadi stasiun yang lebih rapih karena tertatanya moda transportasi penunjang seperti mikrolet, Transjakarta, ojek online hingga bajaj.
Menurutnya, keberadaan stasiun terpadu di Tanah Abang juga merupakan tahapan krusial untuk membenahi stasiun lain di Jakarta. Sebab, Tanah Abang menjadi lokasi tersulit karena berbagai moda transportasi dan kegiatan masyarakat menumpuk di tempat tersebut.
Dengan keberadaan stasiun terpadu, ia juga berharap budaya transportasi masyarakat bisa lebih baik. Pasalnya, selain dengan Transjakarta, ojek online dan bajaj, stasiun tersebut juga terkoneksi dengan kereta MRT.
Konsep stasiun terpadu menurutnya juga merupakan salah satu keberhasilan dari dijalankannya arahan Presiden Jokowi.
“Presiden memang selalu mengimbau kepada kami merapatkan ini semuanya agar TOD adalah suatu keniscayaan. Suatu keharusan kita membangun TOD-TOD. Karena di situlah satu cermin antar moda bisa dilaksanakan dengan baik. Selama ini kita belum melihat dilaksanakan maksimal,” pungkasnya.