Beritakota.id, Bandung – Semangat perjalanan dan kecintaan terhadap dunia perbisan kembali membuncah dalam acara tahunan D’Hype Travel 2025 yang sukses digelar pada Rabu lalu di kawasan wisata alam Wayang Windu, Pangalengan, Kabupaten Bandung. Salah satu highlight perjalanan kali ini datang dari komunitas Team Setiabudhi Area yang membawa serta unit andalan mereka dari DAV Trans, yaitu “Gadis Keraton”.
Mengawali perjalanan dari kawasan Setiabudhi, Kota Bandung, rombongan memulai konvoi sejak pagi hari. Diiringi suasana pegunungan yang sejuk dan jalanan yang berkelok-kelok khas daerah Pangalengan, rombongan disambut pemandangan kebun teh dan lanskap alam yang memukau. Momen perjalanan ini menjadi salah satu daya tarik tersendiri sebelum memasuki lokasi acara.
Perjalanan menuju lokasi juga menjadi ajang unjuk pesona unit bus masing-masing. “Gadis Keraton” tampil mencolok dengan desain interior dan eksterior khas DAV Trans, serta dentuman khas dari sistem audio yang telah dimodifikasi. Tak hanya tampil bergaya, unit ini juga memberikan kenyamanan optimal bagi kru dan anggota komunitas selama perjalanan.
“Kami sangat menikmati trip kali ini. Meskipun sempat turun hujan di tengah perjalanan, semangat teman-teman tidak surut. Perjalanan menuju Pangalengan terasa seru dan penuh canda tawa, apalagi saat iring-iringan bus mulai menembus kabut di Wayang Windu. Sensasinya luar biasa,” ujar Adit, perwakilan dari Team Setiabudhi Area.
Sesampainya di lokasi acara, suasana semakin meriah dengan bergabungnya lebih dari 30 unit bus dari berbagai komunitas di Jawa Barat dan sekitarnya. Setiap peserta menampilkan ciri khas masing-masing, baik dari segi desain, branding, hingga audio system. Salah satu yang menjadi pusat perhatian adalah unit Rahma dan Bintang dengan suara khas Basuri 48 corong-nya yang menggema di tengah kabut pegunungan.
Baca juga : BNI Xpora Dukung Produsen Tempe Asal Bogor Tembus Ekspor ke 10 Negara
Acara D’Hype Travel tahun ini tak hanya menjadi tempat pamer kendaraan modifikasi, tetapi juga menjadi ruang berbagi cerita perjalanan, tips modifikasi, hingga mempererat persahabatan antar komunitas. Para peserta yang datang dari Bandung, Jabodetabek, hingga kota-kota lainnya memanfaatkan momen ini sebagai healing trip yang menyenangkan sekaligus penuh semangat solidaritas.
“Kami berharap kegiatan seperti ini terus berlanjut karena menjadi sarana yang positif bagi kami para pecinta dunia perbisan. Bukan hanya soal kendaraan, tapi juga tentang perjalanan, persaudaraan, dan cinta terhadap dunia transportasi,” tutup Adit.
Perjalanan komunitas seperti Team Setiabudhi Area dan unit “Gadis Keraton” ke D’Hype Travel 2025 membuktikan bahwa setiap trip bukan hanya sekadar perjalanan fisik, tetapi juga sebuah perjalanan emosional yang sarat makna dan kenangan. (Herman Effendi)