Beritakota.id, Jakarta – Memasuki usia ke-48 tahun, Teater Koma kembali mempersembahkan karya terbarunya bertajuk “Mencari Semar”, sebuah pertunjukan teater imersif yang memadukan mitologi Jawa dengan sentuhan futuristik. Pementasan ini merupakan hasil kolaborasi antara Teater Koma dan Bakti Budaya Djarum Foundation, dan akan digelar pada 13 hingga 17 Agustus 2025 di Ciputra Artpreneur, Jakarta.

Mengangkat tokoh legendaris Semar, sang punakawan bijak dari dunia pewayangan, lakon ini menawarkan pengalaman teatrikal yang kaya akan cerita, visual, musik, tarian, dan teknologi panggung modern. Cerita ditulis dan disutradarai oleh Rangga Riantiarno, yang kali ini membawa penonton ke dunia masa depan bernama Kekaisaran Nimacha, di mana lima agen ditugaskan mencari Semar demi menyelamatkan peradaban mereka yang terancam punah.

“Semar bukan sekadar tokoh pewayangan. Ia simbol suara rakyat dan penjaga keseimbangan. Lakon ini mencoba menggambarkan dunia masa depan yang kehilangan arah, lalu mencari kembali kebijaksanaan dari masa lampau,” ujar Rangga Riantiarno, Kamis (31/7/2025).

Baca juga : Penampilan Memukau Teater Bocah di Parade Agung 14 Buku Filmis Elang Nuswantara

Pertunjukan ini menjadi produksi ke-235 Teater Koma, dan tampil sebagai proyek lintas disiplin dengan pendekatan visual yang sinematik dan struktur panggung fleksibel. Di bawah arahan skenografer Deden Bulqini, “Mencari Semar” memanfaatkan teknologi proyeksi, tata cahaya dinamis, serta elemen multimedia yang dirancang untuk menciptakan dimensi ruang dan waktu yang hidup dan komunikatif.

“Set panggung dalam Mencari Semar bukan hanya latar, tetapi bagian dari dramaturgi itu sendiri. Kami ingin penonton ikut merasa terperangkap dalam dunia Semar,” jelas Deden Bulqini.

Sementara itu, Ratna Riantiarno selaku produser menegaskan bahwa esensi khas Teater Koma tetap hadir kuat, mulai dari kostum warna-warni, nyanyian jenaka, hingga humor cerdas yang relevan dengan situasi masa kini.

“Melalui Mencari Semar, kami ingin merayakan panggung sebagai ruang kebebasan berekspresi, menggabungkan imajinasi, kecintaan pada budaya, dan keberanian menghadapi masa depan,” ungkap Ratna.

Dukungan penuh diberikan oleh Bakti Budaya Djarum Foundation sebagai bagian dari komitmennya dalam membangun ekosistem seni pertunjukan Indonesia.

“Kami bangga menjadi bagian dari perjalanan Teater Koma yang konsisten menghadirkan karya bermutu. Kami berharap seni pertunjukan Indonesia terus tumbuh dan menjadi tuan rumah sejati di negeri sendiri,” ujar Billy Gamaliel, Program Manager Bakti Budaya Djarum Foundation.

Jadwal pementasan “Mencari Semar” berlangsung setiap hari pukul 19.30 WIB, dengan pertunjukan tambahan pada Sabtu (16 Agustus) pukul 13.30 dan 19.30, serta Minggu (17 Agustus) pukul 13.30 WIB. Tiket dapat dibeli melalui situs resmi Teater Koma dan platform penjualan tiket, dengan harga mulai dari Rp100.000 hingga Rp850.000. (Herman Effendi / Lukman Hqeem)