Iptek  

UNDIRA Serahkan Alat Hasil Penelitian Ke Industri Rumah Tangga Family Care

Universitas Dian Nusantara (Undira) menyerahkan bantuan alat produksi cairan pembersih lingkungan berupa Mixing Tank dalam pengembangan Industri Kecil dan Rumah Tangga (IKRT) yang berkelanjutan
Universitas Dian Nusantara (Undira) menyerahkan bantuan alat produksi cairan pembersih lingkungan berupa Mixing Tank dalam pengembangan Industri Kecil dan Rumah Tangga (IKRT) yang berkelanjutan

Beritakota.id, Tangerang  – Universitas Dian Nusantara (Undira) menyerahkan bantuan alat produksi cairan pembersih lingkungan berupa Mixing Tank dalam pengembangan Industri Kecil dan Rumah Tangga (IKRT) yang berkelanjutan. Kali ini Undira berkesempatan bermitra dengan IKRT Family Care yang beralamat di Jl Al Sintan Sampora Kampung Cilandak RT.004/RW.004 No. 114 Desa Situgadung Kecamatan Pagedangan Kabupaten Tangerang Banten.

Rektor Undira, Prof Suharyadi mengatakan sebagai institusi pendidikan Undira terus berusaha untuk menyatu dengan masyarakat, terutama melalui bantuan-bantuan teknis. Dosen dan mahasiswa juga membantu dan menumbuhkembangkan UMKM, salah satunya Family Care.

Baca juga: Jadi Rektor Undira, Prof Suharyadi Targetkan Akreditasi Baik Sekali

Produk yang selama ini telah dihasilkan adalah hand sanitizer, hand soap, desinfektan, karbol cemara, karbol sereh, deterjen 3 in 1, sabun mandi cair, cairan pencuci piring, pembersih lantai, pembersih keramik dan shampoo mobil

‘’Kebetulan undira dapat hibah dari Ditjen Dikti Kemendikbudrisetek dan Kedaireka untuk membantu mengembangkan UMKM maka kita salurkan ke program ini, dan ini akan terus kita kembangkan di masa-masa akan datang karena proyek semacam ini di Dikbud sangat banyak,’’katanya kepada awak media, di Tangerang, Senin, 20 November 2023.

Menurutnya, ini layak dikembangkan karena dipakai masyarakat. Family care bisa menciptakan produk berbeda dengan produk lain lebih efesien, dan harga lebih murah tentu masyarakat akan memilih produk ini. Untuk mencapai apa yang diharapkan tentu tidak bisa sendiri dengan keluarganya.

‘’Sehingga pengembangan institusi pendidikan bermanfaat membantu masyarakat banyak di dalam meningkatkan produk-produk lebih baik,’’pungkasnya.

UNDIRA berkesempatan untuk bermitra dengan IKRT Family Care
UNDIRA berkesempatan untuk bermitra dengan IKRT Family Care

Pada kesempatan yang sama, Ketua Program Penguatan IKRT Berbasis kemitraan Undira, Nur Endah Retno Wuryandari menyampaikan penguatan Industri Kecil dan Rumah Tangga (IKRT) berasal dari dana hibah sebesar Rp 150 juta bagi Perguruan Tinggi Swasta yang ada di seluruh Indonesia.

‘’Dana hibah ini kita mendapatkan Rp 150 juta. Namun kegiatan semua harus bisa diselesaikan selama 45 hari saja. Tentu saja semua program terukur, semua sudah disetujui oleh para asesor di Dikti pada saat kita mengajukan,’’pungkasnya.

Undira Salah Satu PTS Penerima Hibah Kemendikbudrisetek

Hibah ini khusus perguruan tinggi swasta seluruh Indonesia, namun tidak semuanya memiliki kesempatan ada kriteria tertentu. ‘’Kami juga tidak menyangka kami baru 4 tahun masuk dalam kriteria pertama. Kita harus mengajukan proposal dan proposal itu diuji. Dari PTS seluruhnya kemarin yang mempunyai kesempatan 80 PTS seluruh Indonesia, namun akhirnya tidak sebanyak itu yang lolos pendanaan,’’ungkapnya.

Ini harus selesai sebelum pertengahan bulan Desember dengan seluruh yang ada di proposal dengan output tidak hanya sampai disini, sampai publikasi secara populer di media sosial maupun publikasi secara ilmiah. Jadi memang harus terukur semuanya, dan verifikasi dari Dikti.

Ia menambahkan, untuk produksi alat pihaknya mampu menyelesaikan dalam 15 hari, sisa waktunya digunakan untuk pengembangan strategi marketing melalui digital, sosial media, dan pengembangan tata kelola, karena Family care secara konsep bisnis to bisnis, seperti rumah sakit, bengkel, pabrik, sekolahan segemen market seperti itu yang dituju

‘’Satu PTS satu UMKM. Hikmahnya kami bisa fokus karena waktunya 45 hari dan yang paling agak sulit untuk BPOM dan sertifikasi halal karena untuk produk ini untuk izin edarnya butuh BPOM dan sertifikasi halal. Mudah-mudahan dalam waktu cepat bisa kita selesaikan,’’sebutnya.

‘’Kita dari desain sampai dengan produksi melibatkan dosen, mahasiswa kemudian ada pekerjanya juga. Untuk produk ini mungkin banyak, tapi semi otomatis dan ini ada pengembangan, minggu depan kita akan diskusikan untuk dipatenkan,’’tukasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *