Beritakota.id, Jakarta – Wolfman, Protect your own adalah sebuah film yang mengisahkan bagaimana sebuah keluarga di rumah pertanian yang terpencil diserang oleh binatang yang tak terlihat. Seiring berjalannya malam, sang ayah mulai berubah menjadi sesuatu yang tidak dapat dikenali.
Leigh Whannell membawa pendekatan baru dalam mendesain ulang makhluk itu sepenuhnya praktis tanpa melibatkan CGI. Universal Pictures International turut memberikan produksi yang solid dengan tata artistik yang memukau. Efek visual dan tata rias transformasi manusia menjadi serigala digarap dengan detail, membawa kembali kesan klasik yang pernah populer di era film horor Universal. Bukan hal yang mudah, mengingat penonton bisa saja tidak akan menyukainya karena lebih suka gaya serigala tradisional. Namun secara keseluruhan hal itu justru membuat cerita ini menjadi lebih relevan.
Acungan jempol juga layak diberikan pada Julia Garner. Ia memegang peran sentral dalam film ini yang mampu mengaduk emosi penonton. Perasaan takut akan terasa dari sudut pandang dia, dalam film yang berdurasi 1 jam 40 menit ini. Garner mampu menyerap empati penonton dan ini sangat luar biasa.
Aktris dan model Amerika ini telah tampil dalam sejumlah film, seperti Martha Marcy May Marlene (2011), The Perks of Being a Wallflower (2012), Sin City: A Dame to Kill For (2014), dan sebagai pemeran utama dalam Electrick Children (2012), We Are What We Are (2013) dan Grandma (2015). Ia juga memerankan Ruth Langmore dalam serial asli Netflix Ozark (2017) dan dalam beberapa episode serial televisi The Americans (2013).
Leigh Whannell sendiri merupakan salah satu sutradara dan penulis yang menjanjikan dalam genre ini. Dia sebagian bertanggung jawab atas kesuksesan Saw dan waralaba Insidious. Film-filmnya yang lebih baru; Upgrade dan Invisible Man masih menjadi beberapa film terbaik dalam 10 tahun terakhir.
Lewat Wolfman, dapat dikatakan bahwa ini adalah film tentang manusia serigala terbaik sepanjang masa sejauh menyangkut teror yang mendalam dan kengerian tubuh bagi manusia binatang legendaris yang mistis. Harus diakui bahwa serangan brutal dan kekacauan makhluk yang mutlak, dengan beberapa jenis visual yang berbeda yang mungkin kurang tradisional, membuat aspek kengerian tubuh menjadi lebih menakutkan dan mengganggu.
Bisa dikatakan bahwa ia sukses memberikan pendekatan yang lebih manusiawi terhadap karakter utama, menggali sisi psikologis dan emosional seorang pria yang harus menghadapi kutukan yang tak ia pilih. Akting Christopher Abbott patut diacungi jempol karena mampu menunjukkan pergolakan batin antara mempertahankan kemanusiaan dan menyerah pada naluri serigala.
Baca juga : Film Devil Stay, Praktik Pengusiran Setan Ala Korea Selatan
Christopher Abbott, aktor yang memulai debut film layar lebarnya dalam Martha Marcy May Marlene (2011). Film-film terkenal Abbott lainnya termasuk Hello I Must Be Going (2012) dan The Sleepwalker (2014). Pada tahun 2020, ia ikut membintangi film Black Bear, Possessor, dan The World to Come.
Alur cerita Wolfman memiliki kecepatan yang sangat tinggi dan intensitas yang tidak pernah berhenti. Para pemerannya pada awalnya tampak biasa-biasa saja, tetapi menjelang akhirakan ada kejutan-kejutan tidak bisa dihadirkan dengan cara lain. Penampilan mereka dieksekusi dengan sangat baik.
Realisme dan permusuhan sejati terhadap cerita serigala baru ini, tidak dapat dilupakan. Bersamaan dengan latar suram yang cemerlang dan pencahayaan yang luar biasa di seluruh film. Lingkungan yang diciptakan untuk film ini juga menakjubkan. Lokasi pengambilan gambar di hutan berkabut menciptakan suasana yang mencekam dan sesuai dengan tema film. Musik latar dihadirkan semakin memperkuat intensitas emosional dan ketegangan cerita.
Secara keseluruhan, film horor dari Blumhouse ini semoga mendapatkan sambutan baik karena cocok bagi pecinta film horor monster klasik. Meski demikian, film ini tidak lepas dari kekurangan. Plotnya terasa agak lambat di tengah cerita, terutama karena fokus pada drama keluarga yang terkadang mengurangi intensitas horor. Beberapa karakter pendukung terasa kurang berkembang, sehingga kehadiran mereka menjadi kurang berkesan.
Dengan kombinasi horor klasik dan narasi emosional, Wolfman: Protect Your Own berhasil menjadi tontonan yang memuaskan bagi pecinta film horor. Meski ada beberapa kekurangan, film ini tetap patut diapresiasi. Film ini cocok bagi penonton yang menginginkan pengalaman horor dengan kedalaman cerita dan atmosfer mencekam, tanpa terlalu mengandalkan efek kejutan (8/10). Mulai tayang di bioskop pada 15 Januari 2024. (Lukman Hqeem)