Beritakota.id, Jakarta – Ketua Umum Asosiasi Aneka Keramik Indonesia (Asaki) angkat bicara soal suhu panas yang belakangan hari terjadi di Indonesia.
Menurutnya, berbeda Benua Eropa dan Amerika yang memiliki empat musim, mereka pemilihan materialnya paling dominan karpet dan kayu.
Tetapi Indonesia sebagai negara tropis memiliki dua musim yaitu penghujan dan kemarau. Lanjutnya, pemilihan material pada bangunan yang tepat dapat meredam suhu panas.
Baca juga: Industri Keramik Indonesia Berpotensi Terbesar Keempat di Dunia
“Bagi kita tidak ada keragu-raguan produk pelapis lantai dan dinding untuk Indonesia sebagai negara tropis, pilihan terbaik memang keramik. Selain eco friendly, ramah lingkungan, harga bagus dan kualitas bagus, ” ujar dia
Dia menyebut juga, keramik paling efisien dari sisi pemakaian, gampang dibersihkan, paling higienis, dan yang ketiga memberikan nuasana dinginnya.
Sebelumnya, Kepala Bada Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan cuaca panas yang terjadi di Indonesia akhir-akkhir ini bukanlah akibat gelombang panas atau heatwave.
“Memang betul, saat ini gelombang panas sedang melanda berbagai negara Asia, seperti Thailand dengan suhu maksimum mencapai 52°C. Kamboja, dengan suhu udara mencapai level tertinggi dalam 170 tahun terakhir, yaitu 43°C pada minggu ini. Namun, khusus di Indonesia yang terjadi bukanlah gelombang panas, melainkan suhu panas seperti pada umumnya,” kata Dwikorita, melalui siaran persnya dikutip.
Respon (1)