Beritakota.id, Jakarta – Menteri Pariwisata Ekonomi dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno resmi membuka pameran The 23rd Jakarta International Handicraft Trade Fair (INACRAFT 2023) yang berlangsung hari ini Rabu 1 Maret Hingga 5 Maret di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan. Diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan dibuka dengan tarian selamat datang Abulo si Batang, Menparekraf Sandiaga Uno membuka pameran handicraft terbesar di Asia Tenggara ini.
“INACRAFT hadir sudah lama sekali, sejak 1999, sejak Presiden Joko Widodo masih menjadi pengusaha. Karenanya beliau berpesan, INACRAFT bisa menjadi ajang interaksi dan pertukaran informasi bagi masyarakat. Capaian transaksi INACRAFT pada 2019 sebesar Rp140 miliar dan pasca pandemi sebanyak Rp57 miliar. Semoga, capaian tersebut bisa kembali ke sebelum pandemi,” kata Sandiaga, sekaligus membuka ajang INACRAFT 2023.
Untuk tahun ini, INACRAFT mengusung Sulawesi Selatan sebagai ikon besar dengan tema The Authentic South Sulawesi. Ada lebih dari 500 usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), baik itu yang tergabung dalam ASEPHI maupun yang berada dalam naungan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Sulawesi Selatan.
Sandiaga Uno berpesan, dengan semangat Bangga Buatan Indonesia, kita lakukan gerak cepat (gercep), gerak bersama (geber), dan garap semua potensi lapangan usaha (gaspol).
Pada kesempatan yang sama Gubernur Sulawesi Selatan mengatakan suatu kebanggan bagi pihaknya bisa menjadi ikon INACRAFT 2023. Tahun lalu sebenarnya kami sudah bergabung dengan INACRAFT dan menjadi pemanasan, di mana booth kami menjadi yang terbaik di INACRAFT 2022.
“Dan tahun ini, kami membawa 24 kabupaten/kota untuk ikut ambil bagian di even terbesar se-Asia Tenggara ini,” kata Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman.
Menurut Andi, ada 3 poin besar yang ingin disampaikan Pemprov Sulawesi Selatan dalam event bertaraf internasional ini. Pertama, mencoba mengembalikan kejayaan Sulawesi Selatan, salah satunya lewat kerajinan sutera yang banyak terdapat di Kabupaten Sopeng dan Wajo.
Kemudian, budidaya murbei dan menunjukkan bahwa di Sulawesi Selatan sudah melakukan upgrading UMKM, dan ini ditunjukkan dengan sudah canggihnya mesin-mesin yang dipakai, yang salah satunya terkait dengan packaging atau kemasan 3 dimensi.