Beritakota.id, Cirebon – Manajemen Rumah Sakit (RS) Pertamina Cirebon, Jawa Barat meminta maaf atas kasus dugaan pemerkosaan terhadap pasien wanita berinisial S (16) yang melibatkan oknum perawatnya.
‘’Kami meminta maaf dan memahami atensi dan keprihatinan publik atas kejadian ini. Proses investigasi saat ini sedang ditangani oleh kepolisian, dan kami menghormati serta mendukung penuh upaya penegakan hukum yang berjalan,’’ kata Dodi Ruswandi, Humas Rumah Sakit Pertamina Cirebon, dalam siaran tertulisnya kepada Beritakota.id, Sabtu 10 Mei 2025.
Ia pun mengatakan bahwa perawat tersebut saat ini sudah tidak lagi bekerja di RS Pertamina Cirebon sejak 30 April 2025 karena kontrak kerjanya telah selesai. Pihaknya menegaskan komitmen RS dalam menjunjung tinggi keselamatan dan perlindungan pasien.
‘’Kami juga terus berkoordinasi dengan pihak berwenang serta memberikan dukungan psikologis dan hukum kepada korban dan keluarganya, dengan tetap menjaga hak privasi mereka, dan menyampaikan informasi hanya melalui media resmi,’’ ungkapnya.
Baca Juga: Bejat, Oknum Perawat Diduga Perkosa Remaja Sebanyak Tiga Kali di RS Pertamina Cirebon
Manejemen rumah sakit menghargai kerja sama semua pihak dalam menjaga proses hukum yang adil dan perlindungan maksimal bagi korban.
Ia menambahkan, bahwa pelayanan kepada pasien di RS Pertamina Cirebon tetap berjalan normal seperti biasa.
Anak Berkebutuhan Khusus Diduga Diperkosa Oknum Perawat
Untuk diketahui, Gadis remaja berinisial S (16) diduga diperkosa oleh perawat pria di Rumah Sakit (RS) Pertamina Cirebon merupakan anak dengan keterbelakangan mental atau berkebutuhan khusus.
Ibu korban bernisial NS (38) menjelaskan kondisi anaknya memang keterbelakangan mental sehingga tidak mengerti saat ada perawat yang melecehkannya.
Setelah mendengar cerita korban, keluarga langsung mendatangi RS Pertamina di Jalan Patra Raya Klayan Cirebon Nomor 1, Gunungjati, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat untuk mencari pelaku.
NS menceritakan anaknya saat itu mengalami tuberculosis (TBC) sehingga dirawat selama lima hari di ruang isolasi RS Pertamina Cirebon pada Desember 2024.
Dalam perawatan, lanjutnya, ada seorang perawat berinisial DN melakuan pemeriksaan saat korban sendirian di ruang isolasi pada malam hari. Kondisi pasien saat itu masih sedang diinfus.
‘’Dari pengakuan anak saya sudah tiga kali perawat itu melakukan pelecehan, satu kali pada malam hari dan dua kali saat siang hari, dan situasinya anak saya sendirian di ruang isolasi, ” ujar NS seperti dikutip dari BeritaSatu.com
Ibu korban melanjutkan awal terungkap kasus pelecehan di RS Pertamina Cirebon itu pada akhir Desember 2024, saat ia sedang mengobrol dengan anaknya.
“Waktu itu lagi ngobrol sama anak saya, masih kecil jangan pada pacaran. Kemudian anak saya cerita saat sedang dirawat ada perawat yang melakukan pelecehan,” ungkapnya.
Setelah mendengar pengakuan korban, keluarga NS langsung datang ke RS Pertamina Cirebon menuntut keadilan. Mereka juga sudah melaporkan kasus tersebut ke Polres Cirebon.