Beritakota.id, Jakarta – Setelah lebih dari satu dekade sejak album debutnya, penyanyi bersuara khas dan penuh karakter, Fatin Shidqia, akhirnya kembali dengan karya besar terbarunya. Melalui album bertajuk ‘Cerita Kita’.
Jebolan ajang pencarian bakat X Factor Indonesia musim pertama ini menandai fase baru dalam perjalanan musiknya melalui karya yang lebih matang, jujur, dan terasa personal.
Menurut penyuka warna pink dan biru laut ini, lamanya jeda selama 12 tahun sejak album perdana, For You (2013), disebabkan fokusnya yang kerap terbelah dan mudah teralihkan saat mencari ide untuk membuat lagu.
“Rasanya deg-degan saat akhirnya merilis album kedua di tahun 2025 ini, tapi juga ada rasa syukur dan senang masih dikelilingi penggemar yang menanyakan karya terbaruku. Hal ini menjadi motivasi besar untuk terus berkarya,” ujarnya, dalam email yang diterima pada Minggu (19/10/2025).
Bagi Fatin, album kedua ini terasa sangat istimewa karena ia terlibat pembuatannya secara penuh. Meski proses pengerjaannya memakan waktu lama, tapi, justru dalam periode inilah, ia merasa tumbuh sebagai musisi.
Jika di album pertama, penyanyi kelahiran 30 Juli 1996 ini hanya tinggal melakukan rekaman saja, kali ini ia mulai belajar menulis lirik, mencari melodi, dan terlibat langsung dalam proses kreatifnya.
“Total 12 lagu di album ini. Ada beberapa lagu baru, tapi ada juga lagu lama yang aku masukkan untuk menjadi pengingat kalo album ini adalah karya pertamaku dalam belajar menciptakan lagu yang dibantu oleh musisi-musisi lain.” terang Fatin.
Salah satu lagu yang menjadi fokus di Cerita Kita berjudul “Red Flag”. “Setelah sekian lama, akhirnya aku memberanikan diri menulis lagu sendiri yang seluruhnya berbahasa Inggris. Dan untuk melodi, aku dibantu Kak Kamga dan Kak Kevin,” tambahnya lagi.
Tema lagu ini adalah tentang kisah cinta rumit dan, yang pasti, relate dengan sebagian orang yang pernah atau sedang mengalaminya, yaitu tentang seseorang yang tahu kalau kekasihnya redflag, namun tidak bisa melepaskan diri.
Proses pembuatan ‘Cerita Kita’ memiliki beberapa tantangan. Tantangan terbesarnya justru melawan diri sendiri agar tetap produktif dan konsisten. Selain itu, Fatin masih belajar cara menyampaikan pesan pada lagu untuk sampai ke hati para pendengar.
“Album kedua ini janji yang terbayar lunas. Karena itu, aku bersyukur sekali untuk semua penikmat karyaku yang masih setia menunggu. Terima kasih sudah menemaniku berproses sampai sejauh ini,” Tutupnya.