Beritakota.id, Jakarta – Yayasan WINGS Peduli, bersama Waste4Change, merayakan keberhasilan gemilang dalam mendampingi bank sampah sejak tahun 2024 sebagai bagian dari kampanye berkelanjutan #PilahDariSekarang. Melalui kegiatan “#PilahDariSekarang: Temu Bank Sampah” yang digelar di Jakarta dan Surabaya, terungkap kunci sukses mengubah sampah menjadi peluang ekonomi, serta mendorong kebiasaan baik di tengah masyarakat.
“Dalam program pembinaan Bank Sampah sebagai bagian dari #PilahDariSekarang, kami ingin memperkuat kebiasaan memilah sampah melalui fasilitas daur ulang yang mandiri di tingkat komunitas,” ujar Sheila Kansil, Perwakilan Yayasan WINGS Peduli.
“Pendampingan yang kami lakukan bukan hanya teknis, tetapi juga edukatif dan humanis. Agar pengurus dan warga semakin percaya diri mengelola sampah secara berkelanjutan.”
Resep Sukses Bank Sampah
Perubahan perilaku dalam mengelola sampah memang membutuhkan waktu dan komitmen. Bank Sampah Kartini 09 di Jakarta Timur membuktikan hal ini dengan melakukan edukasi door-to-door, menjangkau warga hingga ke RT-RT. Strategi ini terbukti efektif mengatasi keterbatasan lahan sekaligus meningkatkan jumlah nasabah.
Sementara itu, Bank Sampah Gratera di Bekasi menerapkan strategi “jemput bola” dengan hadir di kegiatan komunitas seperti senam dan arisan. Hasilnya, warga semakin paham dan sampah yang disetor pun lebih berkualitas.
Tak hanya itu, penataan sistem operasional juga menjadi kunci. Bank Sampah Gratera yang sempat vakum, kini aktif kembali setelah merampingkan struktur dan menyederhanakan alur penimbangan. Bank Sampah Gang Wolu Ninu Ninu di Surabaya juga menorehkan prestasi dengan pembukuan yang rapi, memastikan setiap anggota memiliki peran jelas.
Inovasi lain muncul dalam pengelolaan limbah organik. Bank Sampah B.I.A di Surabaya menerapkan sistem “tukar-pakai” jerigen, mempermudah warga menyetor minyak jelantah secara aman dan bersih.
Kreativitas juga terlihat dalam membangun loyalitas. Bank Sampah Kartini 09 memberikan hadiah kepada nasabah aktif, sedangkan di Gang Wolu Ninu Ninu, budaya gotong royong bahkan mendorong warga untuk “sedekah sampah”.
Memperluas kapasitas juga menjadi fokus. Pelatihan “Kemitraan” memberikan angin segar bagi Bank Sampah B.I.A yang kini bekerja sama dengan kafe, serta Bank Sampah Gratera yang bermitra dengan sekolah.
Dampak nyata dari program ini sangat menggembirakan. Hingga September 2025, bank sampah binaan telah mendaur ulang lebih dari 6 ton sampah non-organik, melibatkan lebih dari 200 keluarga. Komunitas berhasil memperoleh manfaat ekonomi lebih dari 15 juta rupiah, yang seluruhnya kembali ke warga dan operasional bank sampah.
“Pendampingan yang kami lakukan bersama Yayasan WINGS Peduli bukan hanya soal teknis pengelolaan sampah, tapi juga menguatkan semangat gotong royong yang tumbuh di tengah masyarakat,” kata Saka Dwi Hanggara, Campaign Manager Waste4Change. “Ketika warga mulai melihat bahwa mereka bagian dari perubahan yang paling signifikan, maka pemilahan sampah dari rumah bukan lagi kewajiban, tetapi kebiasaan yang mereka banggakan.”
Program Pendampingan Bank Sampah merupakan bagian dari kampanye #PilahDariSekarang yang lebih luas, termasuk Edukasi pemilahan sampah, Aksi Bersih sungai dan pantai, hingga Kolabor-AKSI. Semua ini adalah wujud komitmen Yayasan WINGS Peduli dalam pengelolaan sampah yang bertanggung jawab, sejalan dengan visi WINGS Group bahwa Life Keeps Getting Better.


