Beritakota.id, Jakarta- Dalam rangka merayakan Hari Kebaya Nasional 2024, Perempuan Tionghoa Indonesia Emas (PTIE) turut ambil bagian dalam Kowani Expo yang diselenggarakan oleh Kongres Wanita Indonesia (Kowani) di Istora Senayan, Jakarta, pada 24 Juli 2024 lalu.
Acara ini menjadi salah satu puncak perayaan yang sangat dinantikan dalam upaya melestarikan kebaya sebagai warisan budaya Indonesia.
Kegiatan ini diawali dengan lagu kebangsaan “Indonesia Raya” dan dilanjutkan dengan berbagai sambutan dari para tokoh penting. Suasana semakin meriah dengan kehadiran lebih dari 7.000 perempuan dari berbagai daerah di Indonesia yang turut memeriahkan acara tersebut. Mengusung tema “Lestarikan Budaya dengan Bangga Berkebaya”, Hari Kebaya Nasional pertama ini menjadi momen bersejarah yang menggarisbawahi pentingnya kebaya dalam identitas budaya bangsa.
Perempuan Tionghoa Indonesia Emas (PTIE) hadir dengan didampingi oleh Ibu Penasehat, Ancilla Yanni Irmelia, yang juga merupakan Panitia Hari Kebaya Nasional 2024.
Baca juga: PSMTI Gelar Tiga Event Tingkatkan Ketahanan Pangan
Ketua Umum PTIE, Elisabeth Majuyetty, yang akrab disapa Emma Hasan Karman, menyampaikan bahwa keikutsertaan PTIE dalam acara ini bukan hanya sebagai bentuk peringatan Hari Kebaya Nasional, tetapi juga sebagai upaya untuk membangkitkan kembali semangat berkebaya serta mendukung perkembangan UMKM di Indonesia.
“Penampilan berkebaya memerlukan bahan, kain, dan aksesori yang sebagian besar merupakan produk dari para pengrajin daerah dan UMKM. Melalui acara ini, kami juga ingin mendorong perkembangan produk-produk tersebut agar semakin maju,” ucap Emma.
Emma menjelaskan lebih lanjut bahwa PTIE, yang lahir pada akhir Januari 2024, bertujuan untuk menjadi wadah bagi perempuan Indonesia, khususnya perempuan Tionghoa, agar dapat mengaktualisasikan potensi diri demi kemajuan bangsa. “Kami ingin merangkul perempuan Tionghoa yang peduli terhadap negara dan memiliki prestasi serta kemampuan bersosialisasi untuk turut serta dalam pembangunan bangsa,” tambahnya.
Emma juga menekankan pentingnya kebaya sebagai simbol identitas perempuan Indonesia, yang berbeda dengan negara lain yang mungkin tidak memiliki pakaian tradisional serupa. “Perempuan Indonesia harus bangga memiliki kebaya, pakaian yang bisa digunakan oleh seluruh perempuan di negeri ini,” lanjutnya. Menurut Emma, kebaya memiliki daya tarik yang luar biasa karena pola dan modelnya yang fleksibel dapat diadaptasi menjadi berbagai macam fashion menarik. “Setiap perempuan, baik tua maupun muda, gemuk atau kurus, akan terlihat cantik dan anggun saat mengenakan kebaya,” pungkasnya.
Peringatan Hari Kebaya Nasional ini adalah yang pertama kali diadakan setelah diterbitkannya Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 19 Tahun 2023 tentang Hari Kebaya Nasional. Selain PTIE, acara tersebut juga dihadiri oleh Presiden Joko Widodo, Ibu Negara Iriana Jokowi, sejumlah tokoh nasional, serta artis-artis tanah air.
Turut hadir dalam acara tersebut beberapa pimpinan PTIE, antara lain Wakil Ketua Umum Hesty Santoso, Ketua Bidang Humas Farida Aryani/Margaretha, Ketua Bidang UMKM Lilyana Purnamasari, serta Ketua Bidang Pendidikan Yuliana Mao, Mila Permata Sari, Gouw Wie Lis, dan Redempta.