Beritakota.id, Jakarta – Dalam langkah strategis menuju sistem kesehatan yang lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim, ClimateSmart Indonesia akan secara resmi meluncurkan platform kecerdasan artifisial (AI) yang mampu memprediksi dan merespons penyakit yang sensitif terhadap iklim.
Platform inovatif ini dikembangkan oleh KORIKA (Kolaborasi Riset dan Inovasi Industri Kecerdasan Artifisial), Mohamed bin Zayed University of Artificial Intelligence (MBZUAI), dan Institute for Health Modeling and Climate Solutions (IMACS), dan akan diluncurkan pada 5 Mei 2025, bertempat di Hotel JS Luwansa, Jakarta, dalam keterangan resminya kepada Beritakota.id, Senin (28/4/2025).
Didukung oleh Kementerian Kesehatan, BMKG, serta Kementerian Komunikasi dan Digital, peluncuran ini menandai langkah besar Indonesia dalam memperkuat resiliensi kesehatan melalui teknologi AI dan teknologi baru (emerging technology).
“ClimateSmart Indonesia merepresentasikan perubahan paradigma dalam pendekatan kita terhadap penyakit yang sensitif terhadap iklim,” kata Michael Andreas Purwoadi, Deputi Infrastruktur BMKG.
Baca Juga: IAPI Luncurkan LBH Pengadaan Publik Indonesia
Platform ini memiliki dua fitur utama yang revolusioner:
– Digital Twin Indonesia
– Dasboard AI untuk Decision Support System
Dengan akurasi prediksi yang melampaui 90%, sistem ini mampu mengantisipasi wabah malaria, demam berdarah, leptospirosis, dan lainnya.
Platform ini dikembangkan selama dua tahun terakhir dengan dukungan Reaching the Last Mile dan Patrick
J. McGovern Foundation, serta terinspirasi dari keberhasilan riset IMACS di India. Melibatkan lebih dari 20 konsultasi formal, 5 pertemuan pakar, 3 sesi dialog, dan kemitraan strategis dengan Kementerian Kesehatan dan BMKG.
“Inovasi seperti ini menempatkan Indonesia di garis depan transformasi digital kesehatan publik,” ujar Dr. Setiaji.
Acara peluncuran yang akan dilaksanakan pada tanggal 5 Mei 2025 akan menghadirkan pembicara kunci dari Menteri Kesehatan RI, Wakil Menteri Komunikasi dan Digital dan Kepala Badan Meterologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) serta pembuat kebijakan, peneliti AI, donor, dan pakar, untuk menyaksikan peresmian Digital Twin ClimateSmart Indonesia dan diikuti demonstrasi dan dialog nasional terkait ketahanan sistem kesehatan berbasis AI dan sains data.
“ClimateSmart Indonesia telah mencapai momen penting, dengan diluncurkannya digital twin dan cetak biru integrasi data kesehatan dan iklim,” kata Prof. Hammam Riza. “Kami mengundang semua pihak untuk berkolaborasi dan membangun sinergi, membentuk masa depan AI untuk Indonesia,’’ tutupnya.