Beritakota.id, Jakarta – Danone-AQUA bersama Yayasan Nirudaya, sebuah organisasi nirlaba mengembangkan Kopi Tirto yang dibudidayakan dengan kaidah konservasi di berbagai daerah tangkapan air (catchment area) dengan ketinggian 400-1400 Dpl.
Budidaya Kopi Tirto telah melibatkan lebih dari 120 petani dampingan yang tersebar di wilayah Jempanang Badung (Bali), Wonosobo (Jawa Tengah), Pandaan (Jawa Timur) dan Tanggamus (Bandar Lampung). Saat ini, produk Kopi Tirto sudah tersedia di pasaran untuk dinikmati para penikmat kopi tanah air.
Keunikan Kopi Tirto adalah dari sisi budidayanya, dimana dilakukan dengan sistem agroforestri ramah lingkungan yang dilengkapi dengan pembuatan rorak. Sistem ini mampu membantu mengurangi air hujan langsung mengalir ke permukaan yang lebih rendah dan mengoptimalkan peresapan air hujan ke dalam tanah sehingga turut berkontribusi terhadap konservasi air.
Para petani menjadi kunci keberhasilan pelaksanaan sistem ini. Oleh karena itu, mereka diberikan pelatihan-pelatihan tentang budidaya kopi dan penanganan paska panen agar dapat menghasilkan biji kopi dengan kualitas prima. Dari sisi pelatihan budidaya, Danone-AQUA bekerja sama dengan berbagai mitra lainnya untuk melakukan pendampingan kepada para petani agar mereka dapat membudidayakan kopi sesuai dengan kaidah konservasi.
Sedangkan Nirudaya menjadi mitra Danone-AQUA guna memastikan pemasaran dari hasil panen kopi yang dihasilkan, sekaligus memberikan pendampingan kepada para petani tentang pengolahan yang baik paska panen. Selain itu, Nirudaya pun mengadakan pelatihan pengolahan biji kopi untuk menghasilkan minuman kopi yang digemari oleh konsumen.
Dalam diskusi yang dilakukan secara virtual pada Jum’at 18 Desember 2020, Irvan Helmi, Ketua Dewan Pengurus Sustainable Coffee Platform Indonesia (SCOPI) menjelaskan, dalam industri kopi yang semakin berkembang, terdapat hal-hal yang juga perlu diingat dan harus berjalan beriringan dengan kemajuan industri tersebut. Pertama, adalah memberdayakan dan menciptakan kesempatan dari sisi ekonomi untuk para petani, memperkuat keamanan pangan, dan juga memperhatikan keberlanjutan lingkungan.
Semangat Kopi Tirto diharapkan dapat sejalan dengan para penggiat Organisasi Kopi Internasional Milan yang menjadikan tanggal 1 Oktober 2015 sebagai Hari Kopi Internasional. Pada momen tersebut dikampanyekan tentang perdagangan kopi yang adil serta kesejahteraan para petani kopi.
Terkait inisiatif ini, Budi Rahardjo, Agriculture and Economic Development Manager Danone Indonesia mengungkapkan, kopi sebagai bagian dari tradisi masyarakat Indonesia perlu diperhatikan, mulai dari lingkungan tumbuhnya hingga kesejahteraan petaninya.
“Selain untuk memberikan kesejahteraan kepada petani, tujuan yang tidak kalah pentingnya dari inisiatif Danone-AQUA bersama Nirudaya ini adalah untuk bersama menjaga kualitas dan kuantitas air serta keberlanjutan lingkungan. Untuk itu, dibutuhkan pemahaman dari para mitra petani melalui berbagai pembekalan untuk dapat menerapkan sistem pertanian kopi yang ramah lingkungan. Hal ini sejalan dengan visi Danone “One Planet.One Health” dimana kami percaya bahwa kesehatan dan keberlanjutan lingkungan adalah hal yang saling berhubungan,” jelas Budi.
Martin Kreshna, Executive Director Yayasan Nirudaya berharap kemitraan dengan Danone-AQUA mendorong terwujudnya perdagangan kopi yang adil bagi petani dan lingkungan.
“Kami menyambut baik inisiatif Danone-AQUA dalam melakukan pendampingan budidaya Kopi Tirto di berbagai area tangkapan air. Di sisi lain, kami berupaya untuk memasarkan kopi ini agar pendapatan petani meningkat,” ujar Martin. Dia juga menambahkan bahwa Nirudaya mengajak partisipasi masyarakat dengan melibatkan anak muda desa untuk mau terjun ke usaha kopi.
“Salah satunya adalah dengan melakukan pelatihan tentang standarisasi kualitas kopi dan roasting, dan pemasaran kopi. Harapan dari pelatihan tersebut adalah untuk meningkatkan nilai tambah kopi konservasi dan adanya regenerasi profesi petani kopi. Peserta dari pelatihan itu hampir semuanya adalah anak muda di Desa Mlandi, Wonosobo.”