Hadapi Gelombang Varian Omicron, Ini Saran Epidemiolog

Ilustrasi Zona Merah Covid-19 (Pixabay)

Beritakota.id, Jakarta – Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin memperkirakan puncak gelombang varian Omicron di Indonesia terjadi pada akhir Februari 2022 dan jumlah kasus Covid-19 akan bisa lebih besar 2-3 kali lipat dibandingkan puncak kasus gelombang varian delta.

Terkait hal ini, epidemiolog Griffith University Dicky Budiman mengatakan, penguatan tracking, tracing dan testing serta vaksinasi sangat perlu dilakukan saat ini. Penguatan perlu terus dilakukan walaupun kebijakan dan langkah pemerintah saat ini sudah ada di jalan yang benar.

Vaksinasi dinilai masih perlu ditingkatkan sehingga antar daerah akan setara tingkat vaksinasinya. “Sudah di arah yang benar nih sekarang, karena PPKM sudah diterapkan, sudah ada melakukan 3T (tracking, tracing, dan testing), 5M, dan vaksinasi, hanya tinggal penguatannya, hanya tinggal kesetaraannya di antar daerah,” katanya, Rabu (9/2/2022).

Untuk vaksinasi, Dicky bilang, saat ini kelompok lanjut usia (lansia) masih perlu dikejar untuk yang belum mendapatkan dua dosis atau dosis lengkap. Hal ini untuk melindungi mereka dari hal-hal yang tidak diinginkan apabila terpapar Covid-19. “Kelompok lansia ini masih banyak yang belum dapat dua dosis, ini yang harus dikejar,” ujarnya.

Penguatan 3T juga diperlukan dengan setidaknya 80% harus terdeteksi. “Tracing menjadi penting untuk adanya isolasi karantina yang efektif ya tracingnya harus kuat, setidaknya 80% harus terdeteksi. Kemudian testing-nya juga,” imbuh Dicky.

Dicky juga menyarankan pemerintah untun tidak perlu memberikan informasi-informasi yang masih terlalu mengedepankan hal-hal positif. Pemerintah disarankan untuk lebih apa adanya mengenai potensi baik dan buruk yang perlu diketahui oleh masyarakat.

Sebwlumnya, Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito mengungkapkan, pada puncak gelombang pertama penambahan kasus mingguan tertinggi sekitar 88.000 kasus, sementara di minggu lalu atau periode 31 Januari – 6 Februari 2022 penambahan kasus mingguan mencapai lebih dari 170.000 kasus atau dua kali lipat dari puncak lonjakan kasus gelombang pertama.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *