Beritakota.Id, Jakarta – Badan Pusat Statistik atau BPS mencatat Indonesia masih melakukan impor beras yang mencapai 3,05 juta ton pada periode Januari hingga Agustus 2024.
Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo (Bamsoet) meminta pemerintah secara terbuka untuk menjelaskan mengenai urgensi impor beras, utamanya ketika masa panen petani tiba, dan memberikan penjelasan mengenai faktor-faktor yang menyebabkan dilakukannya impor beras tersebut.
“MPR mendorong pemerintah untuk mengevaluasi kebijakan impor beras tersebut agar tidak menimbulkan keresahan bagi petani dan juga masyarakat,” ujar Bamsoet di Jakarta, Kamis (19/9/2024).
Baca juga: Presiden Jokowi Instruksikan Jajarannya untuk Stabilkan Harga Beras
Politisi Partai Golkar ini meminta pemerintah dapat menjamin dan memastikan petani tidak mengalami kerugian akibat kebijakan impor beras tersebut.
“Pemerintah harus berkomitmen tetap mengutamakan produksi beras dalam negeri terlebih dahulu ketimbang impor,” tuturnya.
Dalam hal ini, pemerintah juga diminta melaksanakan program rencana jangka panjang untuk menekan dan membatasi impor beras, seperti meningkatkan produksi beras berkualitas dari dalam negeri dengan memberikan arahan dan dukungan inovasi kepada petani untuk bisa meningkatkan produksi beras dalam negeri, serta melakukan berbagai upaya agar Indonesia dapat mewujudkan swasembada pangan.
“Saya meminta pemerintah menjelaskan secara detail terhadap alokasi beras impor tersebut, sehingga beras impor benar-benar dipastikan hanya berfungsi untuk menutup kekurangan kebutuhan beras dalam negeri, bukan sebagai prioritas utama dan mengawasi agar pendistribusian beras tersebut tepat sasaran,” pungkasnya.
Respon (2)