Jeritan Hati Pedagang Taatkala PSBB Total Jakarta Diterapkan

Beritakota.id, Jakarta –  Pemberlakuan PSBB Total di DKI Jakarta membuat sejumlah warga kembali khawatir dengan kondisi perekonomian mereka yang sempat ambruk. Para pedagang khususnya pedagang bukan barang kebutuhan pokok dan esensial akan dilarang buka.

Seperti jeritan hati yang diutarakan Tjenglie (53), salah seorang pedagang di LTC Glodok di Jakarta Barat. Ia khawatir perekonomiannya akan lumpuh dan berimbas kepada para pekerjanya.  Sebulan terakhir, kondisi perputaran uangnya membaik, seiring diberlakukannya PSBB Transisi di Jakarta yang sudah berkali-kali diperpanjang. Namun, ancaman tokonya “ambruk” kembali membayanginya saat PSBB Total ternyata tak bisa beriringan dengan pemulihan ekonomi bagi rakyat kecil.

“Jadi kami pedagang-pedagang di sekitar Glodok ini secara menyeluruh keberatan dengan PSBB total. Karena otomatis ekonomi kami akan terpuruk kembali,” ujar Tjenglie saat ditemui, Jumat (11/9/2020) sore.

Di PSBB pertama, Tjenglie tidak sampai hati memberhentikan para pegawainya. Padahal selama tiga bulan itu, toko yang menjual peralatan elektronik tersebut tidak mendapatkan pemasukan.

“Saya tidak sampai hati kalau pegawai saya tidak makan. Apalagi mereka punya dua tiga anak. Jadi berapa orang tidak makan kalau toko tutup,” kata Tjenglie. Namun di PSBB total kedua ini, Tjenglie tidak tahu lagi dari mana harus menggaji pegawainya jika toko kembali tutup total.

Pasalnya, modalnya sudah terkuras habis untuk biaya operasional selama PSBB dan ketika toko kembali buka. Tjenglie tidak protes jika Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memberlakukan PSBB total. Namun ia meminta Pemprov DKI Jakarta dapat adil dalam memikirkan faktor kesehatan dan ekonomi.

Menurutnya, jangan sampai karena kebijakan PSBB total malah membuat perekonomian terpuruk dan berdampak pada rakyat kecil.

“Maka kami minta tolong kebijakan Pemerintah Provinsi DKI untuk berikan kebijaksanaan dalam penentuan kesehatan dan ekonomi. Jangan sampai salah satu dirugikan,” ucap Tjenglie.

Tjenglie tidak menampik sebagian pedagang di LTC Glodok beralih ke daring untuk berdagang. Namun masih banyak pedagang Pasar Glodok yang gagap teknologi, terlebih transisi perdagangan tidak dapat dilakukan secara instan. “Butuh waktu lagi mencari pelanggan jika harus pindah ke online,” kata dia.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *