Beritakota.id, Karawang – Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) merupakan rumah yang tidak memenuhi persyaratan hunian yang nyaman dan aman serta tidak menyehatkan bahkan bisa membahayakan bagi penghuninya, begitupun dengan warung yang dianggap Tidak Layak Huni, yang tidak memenuhi standar kesehatan dan sanitasi yang kurang baik. Belum lagi akibat dari pandemi Cofid-19 berdampak besar bagi perekonomian UMKM di Indonesia. Disamping itu buruknya kondisi tempat usaha dan rendahnya literasi finansial turut menjadi hambatan tumbuhnya usaha mikro seperti warung yang menjadi tulang punggung ekonomi lokal di pedesaan. Banyak perempuan di Desa Wanakerta menghabiskan sebagian waktunya di warung karena warung melekat pada rumah mereka. Dalam jangka panjang warung dan rumah yang aman dan layak dapat mempengaruhi kualitas kehidupan, kesehatan mental dan mengurangi kekerasan rumah tangga.
Berdasarkan hal tersebut P&G bersama Habitat for Humanity Indonesia bergotong royong melakukan renovasi rumah dan warung milik warga Desa Wanakerta, Karawang Jawa Barat.
Melalui program”Making a House a Home” tidak hanya merenovasi rumah menjadi tempat hunian yang lebih layak, namun juga merevitalisasi warung/tempat usaha yang menyatu dengan rumah.
kegiatan ini juga melibatkan sekitar 30 karyawan P&G Indonesia yang berpartisipasi sebagai relawan, yang turut serta membantu proses renovasi rumah dan tempat usaha warga Desa Wanakerta, Karawang. Di samping itu, pada kesempatan ini pihak P&G Indonesia juga menyerahkan dukungan berupa produk-produk P&G yang dapat digunakan kembali oleh para pemilik warung untuk mendukung usaha mereka.
Saranathan Ramaswamy selaku Presiden Direktur P&G Indonesia menyatakan, “Kami menyadari bahwa bangunan yang layak huni adalah salah satu faktor penentu tingkat kesehatan, produktivitas, dan kualitas hidup masyarakat, terutama pasca pandemi Covid-19. Selain itu banyak pemilik usaha mikro yang mengalami kesulitan dalam mengembangkan usahanya. ,sebagai wujud konkret dan konsistensi P&G sebagai ‘Force for Growth and Force for Good’, kami bekerja bersama Habitat for Humanity Indonesia dan komunitas lokal untuk kembali mengadakan program ‘Making a House a Home’ tahun ke-7. Lewat program ini, kami tidak hanya memperbaiki fasilitas fisik milik warga, namun kami juga memperlengkapi mereka dengan kemampuan dan pengetahuan guna meningkatkan kesejahteraan hidup mereka. Inilah bentuk dukungan kami untuk hadir dan bergerak bersama masyarakat lokal dalam memperkuat perekonomian dan kesejahteraan hidup mereka .
Kepala Desa Wanakerta, Kanta Kurnia menyambut antusias dan mengucapkan terima kasih dengan adanya program dari P&G dan Habitat for Humanity yang fokus pemberdayaan masyarakat lokal khususnya pemilik usaha mikro perempuan dan merevitalisasi rumah dan warung yang lebih layak. “Kami berharap bantuan ini dapat menjadi awal baru dan semangat bagi para warga desa kami untuk kembali bangkit dan pulih dari pandemi, serta membantu agar perekonomian lokal semakin berputar dan kembali seperti sediakala.”ujarnya.
Ada beberapa kriteria dari penerima manfaat dalam program P&G ‘Making a House a Home’. Pertama, penerima manfaat bekerja sebagai Buruh Tani dan Buruh Pabrik yang memiliki penghasilan di bawah Rp 50.000 per hari. Kedua, mereka memiliki tanah/bangunan sendiri, namun kondisi bangunannya tergolong tidak layak huni. Ketiga, pemilik usaha adalah perempuan dengan modal usaha yang masih di bawah Rp 50.000.000.
Rudi Nadapdap, Senior Operations Manager Habitat for Humanity Indonesia menyatakan, kami kembali mendapat dukungan penuh dan bergotong royong dalam merenovasi rumah dan warung milik komunitas lokal, khususnya kali ini di Desa Wanakerta, Karawang. Hal ini kami lakukan bersama karena misi Habitat for Humanity Indonesia sejalan dengan komitmen P&G dalam membangun masa depan keluarga Indonesia yang lebih baik. Kami berharap kontribusi P&G ini dapat memberikan warna baru dalam menggerakan perekonomian lokal pasca pandemi dan berkomitmen memberdayakan masyarakat lokal melalui program ‘Making a House a Home’. Semoga apa yang kami kerjakan ini menjadi inspirasi dan pemantik bagi pihak lain dan terus berkembang luas memberikan dampak positif bagi kehidupan masyarakat dan komunitas sekitar.”
Nina Mardiyanti, salah satu warga penerima bantuan renovasi warungnya menyatakan kegembiraanya,”Alhamdulillah saya bisa mendapatkan bantuan renovasi warung dan sangat berterima kasih kepada P&G dan Habitat, berkat adanya program bantuan ini warung saya jadi lebih nyaman dan bagus, yang tadinya hanya papan, sekarang jadi rolling door,”ujarnya.
Selain itu Ibu Nina juga mendapatkan pelatihan penjualan secara online dan sudah mendapatkan pelanggan tetap pesanan seblaknya untuk dikirim ke sekolah dan pabrik.
Melalui program ‘Making a House a Home’ P&G Indonesia akan terus berinovasi dan berimprovisasi bersama mitranya, Habitat for Humanity Indonesia untuk memastikan para penerima manfaat akan mendapatkan hunian yang aman dan warung layak, serta berbagai kemampuan lainnya yang mereka butuhkan sebagai aset dasar kewirausahaan.
Kemitraan ini akan terus berlangsung dan menyasar desa-desa atau daerah terpencil lainnya dengan harapan dapat memberikan dampak positif bagi semua pihak, dimana aksi ini juga turut memberdayakan banyak pekerja konstruksi lokal, serta memberikan inspirasi bagi pihak-pihak lain untuk dapat berkontribusi meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan menyediakan hunian yang aman dan layak, yang merupakan hal pokok untuk menunjang keberlangsungan hidup manusia.