Beritakota.id, Jakarta – “Di masa pandemi ini, banyak hal yang dapat dilakukan yang sebelumnya tidak sempat dikerjakan”. Hal tersebut disampaikan oleh Pelaku UMKM Ayah Kardus, Lukman Baihaqi, pada Webinar Digital Society dengan tema “Kreatif dan Produktif di Masa Pandemi” yang diadakan pada Rabu (27/1) yang ditayangkan secara langsung melalui aplikasi Zoom dan kanal YouTube Siberkreasi dan Lawan Covid19 ID.
Acara webinar tersebut diselenggarakan oleh Kominfo, Siberkreasi, dan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), berkolaborasi dengan Kementerian Koperasi dan UKM, dan Kitatama.id.
Selain Lukman, narasumber yang juga mengisi webinar tersebut antara lain Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM Bidang Pemberdayaan Ekonomi Kreatif, Tubagus Fiki Chikara Satari, Pendiri Fokus UMKM dan CEO Lunas, Samsul Hadi, dan dimoderatori oleh Relawan COVID-19 Nasional (RECON) Kemdikbud, Asyifa Widya.
Pada kesempatan tersebut, Lukman mengungkapkan bahwa di saat seperti ini, semua dipaksa untuk diam dan berhenti dari kegiatan, namun ia memaknainya dengan mengambil dan mensyukuri jeda.
“Saat di rumah saja, kesempatan belajar hal baru atau belajar hal yang sudah lama ingin saya tapi gak punya waktu jadi bisa,” ungkapnya.
Menurutnya ketika berada dalam posisi terjepit atau dalam keadaan udah untuk mengambil jeda, maka akan dapat menemukan hal-hal baru. Ia mencontohkannya dengan beberapa tokoh dunia seperti Archimedes dan JK Rowling yang menemukan hal luar biasa justru ketika sedang mengambil jeda.
“Kita tak pernah tahu ketika jeda itu kita maknai dengan positif, karena banyak orang takut salah ketika melangkah, sehingga memilih diam dan tidak jadi apa-apa,” tegasnya.
Selain itu, selama masa pandemi ia mengaku belajar membuat situs web melalui YouTube, dan juga belajar mengenai pemasaran internet. Ia berhasil mengubah model bisnisnya dari offline menjadi online yang bisa diakses melalui situs web Prakardus.com.
“Terkadang saat kita mengambil jeda, kita bisa menemukan solusi yang muncul dengan sendirinya. Jadi saat pandemi ini bersyukurlah karena diberi kesempatan untuk mengambil jeda, ”tutupnya.
Sementara itu di kesempatan yang sama, Samsul Hadi berpendapat mengenai tren usaha pasca pandemi. Menurutnya, bahwa selain sektor kuliner ada sektor medis, telekomunikasi, digital, dan lain sebagainya. Namun, sektor kuliner tetap menjadi yang paling cepat dan paling menguntungkan.
Ia juga berbagi cara agar UMKM dan Koperasi dapat bertahan serta bangkit di masa pandemi dengan cara menggeser atau mencari peluang lain, belajar dan berbenah, melakukan inovasi, dan juga melakukan kolaborasi.
“Kolaborasi kata kuncinya, jadi jangan lagi bisnis itu lakukan semua sendiri dari A sampai Z, tetapi bekerjasamalah dengan kawan-kawan lain untuk berbagi risiko,” jelas Samsul.
Untuk bisa berkomunitas, maka harus memiliki pemahaman yang cukup dalam mengembangkan usaha, baik itu menumbuhkan usaha yang baru atau mengembangkan usaha yang sudah ada.
Ia mengungkapkan bahwa ada tiga hal yang bisa membuat sebuah usaha naik kelas yang ia sebut dengan Momentum 3Go, yaitu Go Modern, Go Digital, dan Go Global.
Go Modern artinya apapun bentuk usahanya wajib memiliki catatan keuangan sederhana, Go Digital agar bisa mengikuti perkembangan dan perubahan tren pasar, dan Go Global yaitu ekspor atau minimal jangan sampai kalah dengan produk impor.
Menurut Samsul, Sumber Daya Manusia (SDM) juga menjadi salah satu faktor yang wajib diisi. Ia menyebut ada tiga aspek yang harus dibenahi. Yang pertama tentang Entrepreneurship (Kewirausahaan), lalu yang kedua Kreativitas (Kreativitas), dan ketiga Productivity (Produktivitas).
Tubagus Fiki Chikara Satari mengungkapkan bahwa Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia telah melakukan pendataan sejak tanggal 17 Maret 2020 terhadap 300 ribu lebih UMKM yang terdampak Covid-19.
Data itu menjadi modal dasar bagi pemerintah untuk menyusun program yang tepat, cepat dan mudah untuk bisa dimanfaatkan bagi pelaku UMKM melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Fiki menjabarkan bahwa menurut survei yang dilakukan oleh LPEM FEB UI mengenai dampak program PEN terhadap UMKM pada Desember 2020, sebanyak 99% UMKM yang mendaftar menerima bantuan, dan 81% UMKM mengungkapkan jika bantuan yang diberikan sudah sesuai.
Selain PEN untuk UMKM, pemerintah juga berupaya mengatasi dampak pandemi bagi koperasi dan UMKM dari hulu ke hilir melalui berbagai program lainnya seperti Banpres Produksi Usaha Mikro (BPUM), peningkatan kapasitas SDM, perbaikan proses bisnis, hingga belanja produk UMKM oleh pemerintah dan BUMN serta mempersembahkan penghargaan melalui Pahlawan Lokal UMKM.