PBNU Sampaikan Permintaan Maaf Atas Ulah 5 Nahdliyin Bertemu Presiden Israel

Konferensi pers di lantai 1 Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya, Selasa (1672024). (Foto: Beritakota.id)
Konferensi pers di Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya, Selasa (1672024). (Foto: Beritakota.id)

Beritakota.id, Jakarta – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Chalil Staquf langsung menyampaikan permintaan maaf terkait 5 orang nahdliyin bertemu presiden Israel Isaac Herzog dan menyebarluaskannya di media sosial.

Lima orang tersebut menuai banyak kecaman. Mereka atas inisiatif pribadi berkunjung ke Israel. Gus Yahya juga meminta agar masyarakat bersedia memaafkan kelima orang tersebut.

“Ala kulli hal, apapun yang terjadi, saya sebagai Ketua Umum PBNU, saya mohon maaf atas kesalahan yang diperbuat oleh teman-teman NU ini dan ya saya juga memohon maaf untuk mereka kepada masyarakat luas, mudah-mudahan bersedia memaafkan dan mudah-mudahan tidak berulang kembali,” kata Gus Yahya saat konferensi pers di lantai 1 Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya, Selasa (16/7/2024).

Baca Juga: PBNU Sesalkan Kunjungan 5 Cendikiawan NU Bertemu Presiden Israel Isaac Herzog

Gus Yahya menjelaskan, lima orang tersebut di sana sebelumnya melakukan dialog dengan berbagai pihak yang ada. Akan tetapi, pertemuan dengan presiden Israel adalah sebuah kejadian yang tidak disengaja.

Gus Yahya menerangkan hal itu setelah meminta keterangan dari mereka. “Memang mereka di sana melakukan (semacam) interfaith dialogue dengan berbagai pihak, katanya tanpa agenda pertemuan dengan Presiden Israel sebelumnya, dan itu mendadak diadakan di sana,” terang Gus Yahya.

Pertemuan dengan Presiden Israel tidak menghasilkan apapun Gus Yahya menyampaikan, kunjungan lima orang tersebut adalah buah dari ketidakpahaman situasi politik di Israel-Palestina. Gus Yahya juga menilai lima orang itu ‘belum cukup umur’ sehingga keberangkatan mereka ke sana tidak menghasilkan apa-apa.

“Akibat tidak sensitifnya pihak-pihak yang mencoba melakukan pendekatan, dan ini akan banyak sekali berupaya untuk menyeret NU ke berbagai agenda politik internasional. Dan ini sudah kita pertimbangkan sejak awal, kita menyusun satu set aturan untuk mencegah hal ini,” jelasnya. Gus Yahya juga meminta agar setiap kader dapat mewaspadai kejadian serupa. “Kepada semua kader dan warga, juga minta untuk berhati-hati dalam hal ini. Saya kira itu ya,” singkatnya.

 

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *