Beritakota.id, Jakarta –Pendidikan merupakan elemen penting untuk meningkatkan kompetensi diri dan peluang kerja. Tidak heran, minat masyarakat untuk menempuh pendidikan hingga ke luar negeri terus meningkat. Khususnya memasuki era disrupsi akibat pandemi, dimana berbagai industri membutuhkan sumber daya manusia yang semakin kompetitif dan kreatif agar mampu beradaptasi. Oleh karena itu, rencana melanjutkan pendidikan ke luar negeri perlu dipersiapkan secara matang dengan menerapkan strategi yang tepat.
Radyum Ikono, CEO dari Schoters yaitu platform edutech untuk akses pendidikan luar negeri mengatakan, melanjutkan pendidikan ke luar negeri harusnya menjadi kesempatan inklusif bagi semua lapisan pelajar Indonesia dalam membangun masa depan. “Selama kurang lebih 4 tahun menghadirkan layanan beasiswa melalui berbagai fitur dan inovasi, kami melihat minat pelajar dan mahasiswa Indonesia masih sangat tinggi, termasuk di masa pandemi. Pasalnya, belajar dan berinteraksi dengan orang-orang dari berbagai dunia akan memperkaya sudut pandang kita baik dari sisi budaya, pengalaman, hingga inovasi kreatif yang bisa menjawab tantangan di masa mendatang,” ungkap pria yang menjadi lulusan University of Tokyo jalur beasiswa ini.
Radyum menambahkan, lewat persiapan dan strategi yang matang, siapapun bisa mewujudkan mimpi untuk sekolah ke luar negeri. Berikut ini adalah beberapa tipsnya:
1. Matangkan rencana kuliah ke luar negeri dari jauh hari
Melanjutkan pendidikan jalur beasiswa luar negeri bukanlah sesuatu yang taken for granted, melainkan perlu usaha dan persiapan yang matang. Satu tahun adalah rentang waktu ideal untuk memulai persiapan, termasuk mempertajam minat hingga membuat short list untuk negara, beasiswa universitas dan jurusan yang akan dituju, dengan berdiskusi dan menggali berbagai sumber terpercaya. Sebagai layanan akses beasiswa luar negeri terdepan, Schoters juga menghadirkan tutor yang merupakan alumni beasiswa bergengsi dunia untuk memberikan layanan konsultasi. Tujuannya agar pencari beasiswa bisa mendiskusikan rencana pendidikan mereka dengan pihak yang kredibel.
2. Kumpulkan informasi sebanyak-banyaknya
Setelah mantap dengan beasiswa yang bisa mendukung impian, gali informasi mengenai beasiswa tersebut sebanyak-banyaknya. Mulai dari yang sifatnya non-formal seperti pengalaman dan tips alumni di berbagai forum digital, hingga informasi formal seperti berkas yang dibutuhkan hingga skedul penerimaan beasiswa. Kunjungi beberapa situs resmi yang menyediakan skedul secara lengkap, seperti Kalender Beasiswa Schoters yang berisi skedul penerimaan beasiswa yang telah dirangkum selama satu tahun, berikut dengan jurusan yang tersedia, manfaat yang didapat, hingga syarat yang dibutuhkan.
3. Buatlah dokumen pendaftaran yang meyakinkan
Salah satu tahapan penting dalam seleksi penerimaan beasiswa adalah dokumen pendukung yang akan menjadi lembar promosi diri. Beberapa diantaranya adalah esai, CV, dan surat rekomendasi untuk menggambarkan kepribadian, minat, dan rencana pendidikan. Oleh karena itu, dedikasikan waktu yang cukup untuk membuat tulisan yang dapat mewakili versi terbaik Anda untuk meyakinkan penyeleksi. Anda bisa memanfaatkan layanan bimbingan pembuatan dokumen yang menyeluruh, seperti layanan Schoters yang melengkapi layanan pembuatan dokumennya dengan fasilitas penerjemah tersumpah.
4. Tingkatkan intensitas latihan latihan untuk taklukan sesi interview
Hampir semua beasiswa menerapkan tahapan wawancara sebagai syarat yang wajib dilalui pelamar. Untuk itu, lakukan persiapan interview sebaik mungkin, baik persiapan materi seperti potential Question and Answer hingga persiapan mental dengan berlatih sesering mungkin. Schoters juga menghadirkan layanan persiapan interview hingga simulasi dengan kondisi yang dibuat semirip mungkin sehingga pelamar menjadi lebih siap menghadapi interview yang sesungguhnya.
5. Membuat target nilai tes bahasa asing hingga capai skor aman
Penguasaan bahasa asing menjadi salah satu penilaian penting dalam seleksi penerimaan beasiswa luar negeri. Biasanya, universitas maupun jurusan tertentu, memanfaatkan tes ini untuk mengukur kecakapan bahasa asing calon pelamar. Misalnya TOEFL atau IELTS untuk universitas yang mensyaratkan kemampuan bahasa Inggris, GMAT untuk sekolah bisnis atau manajemen, dan GRE serta SAT untuk universitas di beberapa negara termasuk Amerika Serikat. Sebagai strategi, persering latihan dan capai skor aman yang melampaui standar. Schoters juga mempersiapkan layanan bimbingan untuk semua tes bahasa asing menggunakan kurikulum yang menyesuaikan karakter, agar persiapan yang ditempuh pelamar semakin efektif.
“Schoters terus melengkapi platformnya dengan layanan dan fitur yang dibutuhkan para pelajar dan mahasiswa Indonesia, dengan menjadi end-to-end solution bagi mereka dapat mewujudkan impian sekolah ke luar negeri.” tutup Radyum.
Selama hampir tiga tahun, layanan Schoters telah menjembatani ratusan alumni diterima di lebih dari 100 kampus terbaik di 38 negara. Termasuk kampus-kampus terbaik dunia seperti UCL, NTU, Kyoto University, Cornell University, University of Melbourne, dan masih banyak lagi. Untuk mendapatkan informasi lebih lengkap, kunjungi website Schoters atau unduh aplikasinya di Google Store sekarang juga.