Beritakota.Id, Jakarta – Anggota DPR RI, Sukamta mengecam keras terhadap krisis kemanusiaan yang terus berlangsung di Palestina.
Diketahui sudah satu tahun serangan besar-besaran Israel terhadap Palestina. Konflik ini telah menelan banyak korban jiwa, terutama di kalangan warga sipil, serta menghancurkan infrastruktur dasar di Gaza.
“Setahun telah berlalu, namun penderitaan rakyat Palestina belum berakhir. Lebih dari 60.000 warga Palestina, termasuk wanita dan anak-anak, telah menjadi korban kebiadaban yang tak berperikemanusiaan. Penghancuran rumah sakit, sekolah, dan fasilitas publik lainnya adalah pelanggaran serius terhadap hukum internasional dan harus dipertanggungjawabkan,” ujar Sukamta di Jakarta, Minggu (6/10/2024).
Baca juga: YKMI: 5 Kriteria Produk Boikot MUI, 10 Daftar Produk Ini Terafiliasi Israel
Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menegaskan bahwa tindakan Israel merupakan pelanggaran hukum internasional dan dapat dikategorikan sebagai kejahatan perang yang layak diinvestigasi oleh Mahkamah Pidana Internasional (ICC).
Menurutnya Amnesty International dan Human Rights Watch juga telah mengecam keras serangan yang menargetkan warga sipil serta infrastruktur sipil di Gaza.
Dalam hal ini, Sukamta mengapresiasi semakin meningkatnya dukungan global terhadap perjuangan kemerdekaan Palestina.
“Dalam setahun terakhir, kita melihat perubahan signifikan dalam opini dunia. Dukungan untuk kemerdekaan Palestina terus tumbuh, terutama di Eropa, yang kini semakin menyadari pentingnya penegakan hak asasi manusia di Palestina,” lanjutnya.
Mengacu pada laporan dari Brookings Institution (2024) dan Dewan Eropa untuk Hubungan Luar Negeri (ECFR), PKS juga mendukung penuh gerakan Boycott, Divestment, Sanctions (BDS) yang menyerukan aksi boikot terhadap Israel, sebagai bentuk solidaritas internasional untuk melawan tindakan keji Israel.
Sukamta juga menyerukan kepada komunitas internasional untuk segera mengambil langkah nyata guna mengakhiri penderitaan rakyat Palestina.
“Kita tidak bisa hanya diam. Dunia harus bersatu untuk menuntut keadilan dan menghentikan genosida ini. PBB harus memimpin upaya diplomatik yang lebih kuat untuk mencapai perdamaian dan memberikan perlindungan kepada rakyat Palestina,” pungkasnya.
Respon (2)