Stasiun Jamu Hadir di Tengah Maraknya Minuman Kekinian

Beritakota.id, Jakarta – Indonesia dengan tingkat biodiversitas tertinggi kedua di dunia setelah Brasil, ini merupakan sebuah fakta yang menunjukkan tingginya keanekaragaman sumber daya alam hayati yang dimiliki Negara kita

Dimana sumber kekayaan alam menjadi tulang punggung perkembangan ekonomi yang berkelanjutan atau yang biasa disebut green economy

Atas dasar fakta tersebut diatas maka pelaku usaha yang memanfaatkan sumber daya alam hayati masih memiliki peluang yang sangat besar untuk menjangkau pasar lokal serta pasar internasional

Dalam kemajuan teknologi informatika saat ini menembus pasar bukanlah menjadi masalah, kendala terbesar justru adalah bagaimana membentuk pasar dengan karakteristik yang kita butuhkan

Peluang usaha dalam masa pandemi covid 19 yang akan kita lewati ini membuktikan bahwa bidang penunjang kesehatan masih mendominasi bisnis yang diminati pelaku usaha, salah satunya adalah usaha minuman kesehatan berupa JAMU

Bahan pembuatan olahan jamu adalah 100 persen berasal dari sumber daya alam yang dapat diperbaharui, itulah sebabnya bisnis jamu sangat sustainable dengan ketersediaan material yang melimpah di tanah nusantara yang sejak dahulu kala terkenal akan surganya rempah2 dunia

Rasa syukur kami panjatkan atas mulai berjalannya warung kami yang bernama “stasiun jamu”

“Stasiun Jamu” hadir ditengah-tengah bisnis online kuliner yang siap memburu market place di jagad dunia maya, memberikan sebuah pilihan alternatif “hidup sehat dengan minuman sehat” tradisi turun temurun nenek moyang bangsa indonesia

“Stasiun jamu” hadir untuk menerima tantangan PARAMPAH INDONESIA untuk menelurkan para PERACIK REMPAH Nusantara dimana para peramu rempah ini juga merupakan aset bangsa yang perlu kita lestarikan

PARAMPAH INDONESIA itu sendiri adalah hasil besutan bapak DR Aries Muftie Ketua pembina ( Gerakan Desa Emas) dan Bpk. Subagiyo S.T Ketua/founder ( Aliansi Kuliner Indonesia) yang tergabung dalam kemitraan yaitu Kuliner Indonesia Desa Emas (KULINDES), dan tak lupa juga peresmian gerai STASIUN JAMU ini dihadiri oleh Bpk Charles, Bpk Bambang (up normal), Bpk Eka Fuadi (pemerhati pariwisata/pemilik resto etnik), mereka memberikan motivasi dan berbagi kiat sukses serta pengalaman khusunya dalam bisnis kuliner.

Terobosan yang dilakukan oleh stasiun jamu adalah kombinasi layanan pesan antar daring diteruskan dengan keselarasan audio visual di media sosial
Hal ini dimaksudkan untuk membentuk trust dimata costummer sehingga terbentuk sebuah gimmick:
“Pesan antar anda sampai di tangan anda, unggahan video nya bisa anda lihat di IG @stasiun.jamu”

Pesan yang ingin disampaikan adalah Peracikan minuman rempah di “Stasiun jamu” berada pada pola kebersihan yang dapat dipercaya, memakai sumber bahan campuran yang higienis dan layak konsumsi, serta dibantu dengan peralatan food grade yang memadai

Dengan mengangkat kearifan lokal yang di miliki Indonesia, melalui kekayaan lokal hasil bumi rempah-rempah kelak Indonesia akan kembali di kenal di dunia

“Karena sesungguhnya bangsa yang besar adalah bangsa yang memiliki dan mempertahankan jati dirinya sendiri,” tutup Rudy Octave selaku owner STASIUN JAMU.

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *