Beritakota.id, Jakarta – AGRINA, sebagai salah satu media publikasi agribisnis terkemuka, baru saja sukses menyelenggarakan seminar dan talk show bertajuk “Pertanian Modern: Meraih Peluang Pasar Mesin Pertanian di Indonesia”.
Acara yang merupakan hasil kolaborasi dengan PRISMA (program kerja sama antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Australia untuk pertumbuhan pasar pertanian) tersebut dihadiri oleh sekitar 100 peserta, termasuk perwakilan dari perusahaan alsintan, petani, dan asosiasi. Seminar ini bertujuan untuk mempromosikan mekanisasi pertanian yang lebih inklusif bagi petani skala kecil.
“Mekanisasi pertanian memiliki potensi besar untuk meningkatkan pendapatan petani kecil dan memastikan terwujudnya ketahanan pangan nasional,” kata Prof. Bungaran Saragih, Menteri Pertanian RI periode 2000 – 2004 sekaligus Ketua Dewan Redaksi AGRINA, dalam sambutannya saat membuka seminar, Kamis (7/3/2024).
Bungaran menekankan pentingnya praktik pertanian modern yang berkelanjutan dan potensi swasembada pangan melalui peran mekanisasi pertanian. Mekanisasi pertanian, atau industri agrootomotif, merupakan bagian dari subsistem agribisnis hulu yang harus berjalan secara sinergis dan harmonis untuk mendukung terwujudnya produksi pangan atau subsistem agribisnis on-farm (usaha tani).
Untuk meningkatkan adopsi mekanisasi pertanian yang lebih merata sesuai dengan kebutuhan nasional, Bungaran menyampaikan perlunya dukungan dari berbagai pihak terkait, mulai dari pemerintah, produsen dan distributor alsintan, lembaga pelatihan, hingga lembaga pembiayaan. Pasalnya, petani memiliki keterbatasan akses terhadap pengetahuan, teknologi, dan modal.
Pada acara ini, PRISMA juga menunjukkan berbagai kegiatan dalam meningkatkan adopsi mekanisasi untuk membantu peningkatan pendapatan petani kecil di pedesaan. “PRISMA berkomitmen untuk membantu petani skala kecil mengadopsi teknologi mekanisasi sehingga pendapatan mereka dapat ikut meningkat,” ujar Nanang Widyanarko, Principal Business Consultant PRISMA.
Ia menambahkan bahwa strategi intervensi PRISMA melalui fasilitasi pelaku usaha dalam memperluas jangkauan pasar, peningkatan kapasitas pelaku pasar, dan memfasilitasi hubungan bisnis bagi perusahaan mesin.
Baca juga: Badan Pangan Nasional Gelar Rakornas Gerakan Pangan Murah Ramadan
Seminar ini juga menampilkan dua sesi talk show. Sesi pertama membahas tema ”Solusi di Luar Bantuan: Peran Vital Opsi Pendanaan dan Layanan Purnajual di Pasar Alsintan. Januar Ananta, Senior Business Consultant PRISMA, membahas skema pembiayaan swasta untuk ketersediaan mesin pertanian.
Narasumber lainnya, Wahyu Adhi Nugroho dari Nanobank Syariah dan Syaifudin Zuhri dari UTSchool, memaparkan peran kedua lembaga dalam mendukung pelaku pasar di sektor pertanian, terutama melalui dukungan pembiayaan dan kemampuan memberikan layanan purnajual.
Sesi kedua talk show membahas pentingnya pengetahuan pasar sebelum memperluas operasi bisnis ke wilayah baru. Dian Wicaksono, CEO MRKTG, menegaskan, “Pengetahuan pasar sangat penting bagi perusahaan mesin pertanian yang ingin memasuki pasar baru.”
Para narasumber sepakat bahwa penting untuk bekerja sama dalam mencapai tujuan mekanisasi pertanian yang inklusif. Seminar dan talk show AGRINA memberikan informasi penting tentang peluang dan tantangan dalam mewujudkan hal ini.