Bandara Ewer Kental dengan Budaya Asmat yang Baru Diresmikan Jokowi

Presiden Joko Widodo meresmikan Bandar Udara Ewer di Kabupaten Asmat, Provinsi Papua Selatan, pada Kamis, 6 Juli 2023. Foto: BPMI Setpres RI
Presiden Joko Widodo meresmikan Bandar Udara Ewer di Kabupaten Asmat, Provinsi Papua Selatan, pada Kamis, 6 Juli 2023. Foto: BPMI Setpres RI

Beritakota.id, Jakarta –  Presiden Joko Widodo meresmikan Bandar Udara Ewer, Kabupaten Asmat, Provinsi Papua Selatan, pada Kamis pagi, 6 Juli 2023.

Pengembangan tersebut telah dilakukan sejak tahun 2018 hingga tahun 2022 dengan total anggaran Rp287 miliar yang berasal dari APBN.

Setelah dilakukan pengembangan, bandara ini memiliki landasan dengan ukuran 1.650m x 30m sehingga mampu didarati pesawat tipe ATR72-600. Untuk terminal penumpang, bandara ini memiliki ukuran 488 m2, yang dapat memuat kapasitas hingga 14 ribu penumpang per tahun.

Turut mendampingi Presiden dalam penerbangan menuju Bandara Ewer adalah Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, dan Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono.

Tampak juga menyambut Presiden saat ketibaan di Bandara Ewer adalah Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Pj. Gubernur Papua Selatan Apolo Safanpo.

Berikut ragam fakta Bandara Ewer, seperti dikutip dari berbagai sumber:

Mulai Dibangun pada 1964

Proses pembangunan Bandara Ewer, pertama kali dilakukan pada tahun 1964. Pembangunan bandara di Kabupaten Asmat itu dilakukan oleh Keuskupan Merauke.

“Pada 1964, ada misionaris yang membangun lapangan terbang, panjangnya hanya 400 meter ketika itu. Hanya bisa didarati oleh (pesawat) Cessna,” kata Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub, Maria Kristi Endah Murni dikutip dari siaran langsung kanal YouTube Sekretariat Presiden RI.

Awal dibangun, landasan pacu Bandara Ewer masih berupa tanah liat yang dilapisi dengan papan kayu. Kemudian, tahun 1970-1980-an, landasan pacu tersebut diganti menggunakan tikar baja.

Setelah menggunakan tikar baja, maka pesawat kargo seperti Pilatus Porter sudah bisa mendarat di Bandara Ewer. Pesawat itu berfungsi untuk mengangkut logistik ke Indonesia Timur.

Fungsi Strategis

Maria mengatakan, fungsi Bandara Ewer sangat krusial bagi mobilisasi di Indonesia Timur. Maka, pemerintah komitmen melakukan pengembangan Bandara Ewer karena strategis.

Panjang Lintasan Terus Bertambah

Selama 2014-2018 pengembangan Bandara Ewer dilakukan dengan perpanjangan runway oleh Pemda Kabupaten Asmat menjadi 1.650 meter. Data tersebut, dikutip dari siaran pers Kemenhub.

Kemudian, Bandara Ewer dilakukan rekonstruksi runway tikar baja, konstruksi apron, dan pembangunan gedung terminal. Pada 2019, Bandara Ewer terus dikembangkan sehingga akses lebih mudah dan fasilitas lebih lengkap.

Kental Budaya Asmat

Kemudian, pada tahun 2023, pembangunan Bandara Ewer dilakukan beautifikasi gedung terminal. Yakni, dengan mengedepankan arsitektur minimalis bernuansa budaya Asmat.

Pengembangan bandara Ewer masih terus dilakukan. Seperti pembangunan drainase dan tanggul penahan banjir.

Bandara Ewer juga dipercantik dengan ornamen-ornamen khas Suku Asmat. Fungsi bandara ini juga menyesuaikan dengan budaya, cuaca, dan karakteristik lingkungan Kabupaten Asmat.

Untuk diketahui, Suku Asmat terkenal memiliki seni ukir khas yang berbeda dibandingkan wilayah lainnya. Motif-motif ukiran Suku Asmat identik dengan ornamen yang berhubungan dengan alam, makhluk hidup dan aktifitas kehidupan sehari-hari.

Spesifikasi Bandara Ewer

Bandara Ewer memiliki spesifikasi panjang runway mencapai 1.650 meter x 30 meter. Seperti dilansir dari siaran pers Kemenhub.

Dengan spesifikasi itu, Bandara Ewer dapat dilalui pesawat ATR 72-600 untuk penumpang maupun kargo. Bandara Ewer memiliki terminal bandara seluas 488 meter, atau lebih luas dari terminal lama yakni 120 meter persegi.

Sedangkan, luas apron Bandara Ewer mencapai 70 meter x 90 meter. Lalu taxiway 86 meter x 15 meter.

Tiga Rute Penerbangan

Kemenhub membeberkan, Bandara Ewer melayani tiga rute penerbangan. Meliputi, Kamur-Ewer (pp), Timika-Ewer (pp), dan Merauke-Ewer (pp).

Rute penerbangan tersebut dilayani oleh tiga maskapai. Yakni Wings Air, Trigana Air dan Smart Aviation.

Jumlah Penumpang Terus Meningkat

Mengutip data Kemenhub, tren penumpang di Bandara Ewet terus meningkat. Dari 12.185 penumpang pada 2020, menjadi 21.603 penumpang pada 2021 dan 27.772 penumpang pada 2022.

Mendorong Wisata dan Ekonomi Asmat

Presiden Jokowi meyakini, kehadiran Bandara Ewer dapat meningkatkan wisata ke Kabupaten Asmat. Jika wisata berkembang, otomatis ekonomi warga Kabupaten Asmat akan meningkat.

“Ini akan membuka wisata Asmat dan kita ingin dengan selesainya bandara ini, Asmat semakin berkembang dan maju. Kita harapkan ekonomi di Kabupaten Asmat maupun Provinsi Papua Selatan secara umum akan semakin baik dan meningkat,” kata Jokowi.

Diketahui, terdapat sejumlah tempat wisata populer di Kabupaten Asmat, seperti Pulau Tiga, Taman Nasional Lorenz, Pesta Budaya Asmat. Lalu, Museum Budaya Asmat, Pantai Pek, Pantai Bokap, Pantai Bayun, Pulau Sengsara, Rawa Baki, dan sebagainya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *