Beritakota.id, Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengarahkan dalam dua pekan ke depan kampanye difokuskan pada pemakaian masker. Dua pekan setelahnya baru menjaga jarak dan seterusnya. Ini dilakukan lantaran masih banyak masyarakat yang tidak patuh terhadap protokol kesehatan.
Nantinya kampanye penggunaan masker akan dilanjut dengan kampanye jaga jarak agar lebih mudah dipahami masyarakat. Sebab menurutnya kepatuhan protokol kesehatan lebih banyak diabaikan terutama masyarakat ekonomi menengah ke bawah.
Tentu agar masyarakat benar-benar mengingat bahaya penularan virus corona (Covid-19). “Saya ingin fokus saja, mungkin dalam dua minggu kita fokus kampanye pakai masker. Nanti dua minggu berikut kampanye mengenai jaga jarak. Tidak dicampur langsung urusan cuci tangan, jaga jarak, pakai masker,” ujar Jokowi saat memberikan pengarahan dalam rapat terbatas tentang Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional melalui akun Youtube Sekretariat Presiden, Senin (3/8/2020).
Menurut Presiden pola kampanye serentak terkait protokol kesehatan untuk menengah atas mungkin dapat ditangkap cepat. “Tapi yang di bawah ini memerlukan satu per satu,” katanya.
Jokowi juga berencana melibatkan organisasi Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dengan koordinasi di bawah istri Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian. Mantan wali kota Solo ini yakin kelompok ibu-ibu yang tergabung dalam PKK akan lebih efektif mengkampanyekan penggunaan masker.
“Kalau ibu-ibu siap, PKK ini efektif untuk door to door urusan masker. Urusan perubahan perilaku harus betul-betul kita lakukan dengan komunikasi di TV, medsos, dan lain-lain secara masif dalam dua minggu ini dengan cara yang berbeda,” ucapnya.
Kesempatan yang sama, Jokowi juga mengungkapkan kekhawatiran masyarakat yang semakin tinggi dengan Covid-19 beberapa waktu belakangan. Namun, ia tidak mengetahui pasti apa penyebabnya.Jokowi menduga kekhawatiran itu muncul karena kasus semakin banyak atau ketidakpatuhan masyarakat lainnya terhadap protokol kesehatan yang semakin tinggi.
Jumlah kasus positif virus Covid-19 di Indonesia secara kumulatif per Minggu (2/8/2020) diketahui mencapai 111.455 orang. Dari jumlah kasus positif tersebut, sebanyak 68.975 dinyatakan sembuh dan 5.236 orang lainnya meninggal dunia.