Beritakota.id, Jakarta – Usaha berbasis cloud kitchen kian populer sebagai solusi praktis penyedia makanan bagi masyarakat urban di Indonesia. Fleksibilitas model bisnis ini memungkinkan pengelolaan berbagai merek makanan dalam satu dapur, sehingga meningkatkan efisiensi operasional dan pengolahan menu.
Namun, dengan mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam, kebutuhan akan sertifikasi halal menjadi sangat penting. Sertifikasi ini tidak hanya menjamin mutu produk, tetapi juga meningkatkan daya saing pelaku usaha cloud kitchen. Kehalalan produk menjadi faktor utama bagi konsumen Muslim dalam memilih makanan.
Hal ini disadari oleh SAGALA Group, startup cloud kitchen asal Bandung, yang mengutamakan sertifikasi halal sebagai wujud tanggung jawab kepada konsumen. “Sertifikasi halal bukan sekadar kewajiban regulasi, tetapi juga komitmen kami dalam memberikan keamanan dan kenyamanan bagi konsumen yang percaya pada merek-merek kami, seperti Ayam Bang Dava dan Mangkatsu,” ujar Nadhia Lidyana, Quality Assurance Lead SAGALA Group, Senin (6/1/2025).
Baca Juga:SAGALA Group Sukses Bangun Brand Bisnis F&B, Ini Dia Mitranya
Nadhia menjelaskan, proses sertifikasi halal mencakup seluruh aspek operasional, mulai dari bahan baku, produksi, hingga distribusi. “Kami menjalankan audit internal berkala, melatih karyawan sesuai pedoman halal, dan memilih mitra penyedia bahan baku yang memenuhi standar. Sejak awal berdiri, kami telah menjalin kerja sama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) untuk memastikan semua prosedur sesuai aturan,” tambahnya.
Menurut Nadhia, sertifikasi halal juga merupakan investasi jangka panjang dalam membangun ekosistem kuliner yang inklusif. “Kehalalan adalah kewajiban yang tak bisa ditawar. Ini adalah bentuk penghormatan kami kepada konsumen sekaligus cara memperkuat kepercayaan masyarakat Muslim Indonesia,” katanya.
SAGALA Group terus berinovasi melalui berbagai inisiatif dan menu makanan yang ditawarkan. Sertifikasi halal menjadi pilar penting dalam memperkokoh posisi SAGALA Group sebagai pelopor industri cloud kitchen yang memenuhi keberagaman kebutuhan konsumen lokal.
“Bagi kami, ini bukan hanya soal kepatuhan terhadap regulasi, tetapi juga tentang etika dan tanggung jawab melayani konsumen, termasuk konsumen Muslim. Kami berharap perjalanan ini menginspirasi industri lain dan memberdayakan mitra usaha kami yang berbagi nilai yang sama,” tutup Nadhia.
Memasuki tahun keenam, SAGALA Group telah mengoperasikan 41 outlet di 11 kota besar, termasuk Jakarta, Bandung, Bekasi, dan Tangerang. Rencana ekspansi ke Bali dan Yogyakarta juga sedang berlangsung. Dengan lebih dari 3,5 juta pesanan makanan diproses setiap tahun, sertifikasi halal semakin memperkokoh SAGALA Group sebagai pilihan utama masyarakat Indonesia untuk makanan cepat saji yang berkualitas dan terjamin kehalalannya.